• Breaking News

    Efisiensi, hanya 4 bandara Internasional yang aktif dari total 30 bandara

    Rapat terbatas, Istana Merdeka Jakarta
    HAVIA WORLD | JAKARTA | Kondisi perekonomian mayoritas negara-negara yang tengah berupaya memulihkan diri dari dampak yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19, merasakan penurunan yang cukup tajam. Badan Pusat Statistik telah merilis angka pertumbuhan ekonomi yang terkontraksi akibat pandemi Covid-19.

    Sektor pariwisata dan penerbangan merupakan sektor yang menyumbang cukup parah dampak penurunan ekonomi di Indonesia. Rapat terbatas yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo, dalam membahas penggabungan BUMN di sektor aviasi dan pariwisata pada Kamis, (06/08) di Istana Merdeka, Jakarta.

    "Wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia mencapai 482 ribu pada triwulan kedua tahun 2020, saat ini turun sampai 81 persen untuk quarter-to-quarter dan turun 87 persen untuk year-on-year. Artinya memang terkontraksi sangat dalam, "jelas presiden.


    Tetapi dari penurunan yang dirasakan tersebut justru menjadi momentum tersendiri untuk melakukan konsolidasi dan transformasi untuk kedua sektor itu.
    Dengan rute penerbangan, penentuan hub maupun super hub, hingga kemungkinan penggabungan BUMN penerbangan dan pariwisata untuk mengukuhkan pondasi ekonomi di sektor tersebut.

    Yang menjadi pemikiran untuk tahap awal oleh Presiden adalah mengkaji kembali mengenai penghubung maskapai penerbangan (airline hub) yang dinilai sangat banyak dan tidak merata. Hal itu dikarenakan terdapat kurang lebih 30 bandara internasional di Indonesia, yang lalu lintas penerbangan hanya terpusat 90 persennya di empat bandara saja, seperti Soekarno-Hatta, Ngurah Rai, Juanda, dan Kualanamu.

    "Apakah diperlukan sebanyak ini? Negara-negara lain saya kira enggak melakukan ini," kata Presiden.

    Permintaan untuk membenahi ini oleh presiden adalah meminta kepada jajarannya agar cermat dalam melihat potensi bandara-bandara yang memang cocok dijadikan sebagai hub internasional yang disertai pembagian fungsi sesuai dengan letak geografis dan karakteristik wilayah sekitarnya.

    Presiden menjelaskan setidaknya terdapat delapan bandara internasional yang berpotensi menjadi hub dan super hub, yakni Ngurah Rai, Soekarno-Hatta, Kualanamu, Yogyakarta, Balikpapan, Hasanuddin, Sam Ratulangi, dan Juanda.

    Dalam memunculkan sebuah lompatan besar di sektor penerbangan dan pariwisata, perlu dilakukan transformasi sektor penerbangan. Seperti pengelolaan ekosistem pariwisata dan pendukungnya dilakukan dengan manajemen yang lebih terintegrasi dari hulu hingga hilir

    "Mulai dari manajemen airline, manajemen bandaranya, manajemen layanan penerbangannya yang tersambung dengan manajemen destinasi, manajemen hotel dan perjalanan, dan bahkan sampai pada manajemen dari produk-produk lokal dan industri kreatif yang kita miliki," tandasnya. (Tim)

    Sumber: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.

    No comments