• Breaking News

    Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Doa Pemulihan Bagi Tanah Papua di Kota Sorong

    Kegiatan Doa bersama

    Havia World | Papua | Masih dalam Pemulihan pasca demontrasi yang ricuh (20/9) pukul 17.25 s.d 22.00 Wit (waktu Indonesia Timur) di lapangan Hocky Kota Sorong Jl. Yos Sudarso Kota Sorong Provinsi Papua Barat telah dilaksanakan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR).

    Kegiatan ini merupakan doa Pemulihan Bagi Tanah Papua dengan tema "Indahnya Rencana-Mu Tuhan" yang diselenggarakan oleh Pemprov Papua Barat, Persekutuan Gereja Gereja Papua (PGGP) Papua Barat dan Pemkot Sorong dengan pemberitaan Firman oleh Pdt. Gilbert Lumoindong dan diikuti ± 2500 orang.

    Nyanyian untuk kedamaian papua 

    Yang turut hadir diacara kebersamaan dalam mencapai Papua yang damai, Drs. Dominggus Mandacan (Gubernur Papua Barat), Brigjen Pol Heri Rudolf Nahak (Kapolda Papua Barat), Drs. Ec. Lamberthus Djitmau, MM (WaliKota Sorong), Kolonel Laut (P) Robertus T. Waskito, S.E., M.M.(Wadan Lantamal XIV), Kolonel Marinir Daniel Krueta (Danmenbanpur- 3 Mar), Letkol Inf Budiman SE,M.I.Pol.,M.M. (Dandim 1802/Sorong), AKBP Mario Christy.P.S. Siregar, S.Ik,M.H (Kapolres Sorong Kota), Lettu Inf Abner Salawati (Kabintal Rem 181/PVT), Pdt. Sherly Parinussa, S.Th, (Ketua Persekutuan Gereja gereja di tanah Papua), Segenap para jemaat gereja² se-Kota Sorong.

    Sambutan perdamaian

    Kegiatan itu dimulai Pukul 17.25 Wit, lalu dilanjutkan dengan pembacaan susunan acara oleh MC, lalu Pukul 17.38 Wit dilanjutkan dengan arahan yang dipimpin oleh Pdt. Sherly Parinussa, S.Th, (Ketua Persekutuan Gereja gereja di tanah Papua) yaitu Mengajak kepada umat di seluruh tanah Papau untuk bersama² berdoa untuk pemulihan tanah Papua.

    Menghimbau kepada seluruh pimpinan pemerintahan, Kepala suku, tokoh adat, tokoh masyarakat untuk mengajak kepada umat di tanah ini untuk bersama² menghindari isu² hoaks yang menimbulkan perpecahan.

    Sambutan pimpinan daerah
    Kurang lebih 2500 orang yang hadir

    "Kami ingin semua lapisan masyarakat dan seluruh umat di tanah Papua untuk saling bahu membahu guna untuk menuju Visi dan Misinya agar Papua lebih maju menjadi Papua yang damai dan sejahtera" tambah beliau.

    Dilanjutkan pada Pukul 17.55 Wit oleh Drs. Dominggus Mandacan (Gubernur Papua Barat) yang menyebutkan, "Tuhan yang maha kuasa atas dekatnya pernyataannya, perlindungannya atas dukungan doa semua orang percaya dukungan doa semua umat kepada kita semua puji Tuhan hari ini kita semua bisa sehat dan kuat, kita bisa bekerja kita bisa mengambil untuk pekerjaan Tuhan kita juga bekerja mengambil ke bangsa dan negara kita juga bekerja dan mengabdi untuk masyarakat ini tidak terlepas dari dukungan doa" , tambah Beliau.

    Disampaikan pula di sela pidatonya bahwa Kita di minta kepada tuhan untuk menjadi berkat seluruh bangsa khususnya Tanah Papua, dalam tugas dan tanggungjawab kita masing².

    Beliau berujar, "Semua umat atas pasca terjadinya Demo pada tanggal 19 Agustus 2019 yang terjadi di tanah Papua untuk bersama² berdoa dan bertangungjawab bersama untuk memberikan tanggungjawab atas kedamaian dan ketertiban di tanah ini"

    "Bahwa tanah Papua adalah rumah kita bersama sehingga hrs di jaga agar kita yang menghuni dalam suasana tenang dan damai", harap Beliau dengan sungguh-sungguh.

    Setelah tanggal 19 agustus 2019, Forkopimda bersama Panglima TNI dan kapolri melaksanakan pertemuan dg seluruh komponen masyarakat untuk mendengar aspirasi dan itu sudah kami sampaikan kepada Bapak Presiden dan Pemerintahan terkait.

    Beliau berharap kita membangun manusia Indonesia yang seutuhnya dalam hal itu tidak boleh membeda bedakan suku dan bangsa karena kita hidup di negara dalam perbedaan.

    "Marilah kita jadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang bermartabat artinya orang² yang hidup dalam nilai kemanusiaan yang tinggi dan sikap yang saling menghargai dan saling menghormati adalah wujud kemanusiaan yang bermartabat" tegas Gubernur papua barat.

    Damai papua

    Pimpinan pemerintah Papua Barat memberikan apresiasi yg setinggi tingginya kepada Persekutuan Gereja Gereja di tanah Papua (PGGP) dimana sudah berperan aktif dan mengadakan doa bersama di dua tempat yaitu Manokwari dan Kota Sorong, sehingga apa yang kita lakukan ini dengan harapan dapat memulihkan tanah Papua menjadi tanah yang damai.

    Dilanjutkan Pukul 18.17 Wit persembahan lagu² pujian oleh Bpk. Frans Sisir Rumbino, nyanyian terasa menggetarkan tanah yang indah ini.

    Acara selanjutnya Pdt. Pieter Tauran, M.Th dilanjutkan dengan Puji-pujian bagi Tuhan untuk kedamaian di tanah Indonesia khususnya Papua.

    Dilanjutkan dengan doa Profetik didahului doa pengampunan oleh Drs. Ec. Lamberthus Djitmau, MM (Walikota Sorong) mewakili suku² dan pemerintah yang ada di Kota Sorong, dan selanjutnya doa Bagimu Negeri yang dibawakan oleh Pdt. Sherly Parinusa, Pdt. Lukas Marani, Pdt. Isak Kwaktolo (Ketua Klasis GKI Sorong), Pdt. Manoah Sawaki dan Pdt. Obednego Mauri.

    Doa persembahan oleh Pdt. Sas Fonataba, dilanjutkan pukul 19.25 Wit Khotbah yang disampaikan oleh PS. Gilbert Lumoindong.

    "Kegiatan ini adalah kegiatan Kemuliaan Tuhan bukan kegiatan politik", buka Beliau.

    "Kita rindu gereja Tuhan bersatu, meskipun kita beda jubah dan liturgi namun kita bersatu"

    Beliau juga menyindir generasi muda yang hidup dalam perzinahan, sex bebas, alkohol, narkoba.

    "Kita berdoa agar generasi muda kita kedepannya generasi muda yang berhasil dan sukses, bangsa ini membutuhkan doa orang banyak" sambung beliau.

    Para hadirin yang hadir meneriakkan Yel-yel
    ~Papua Hebat, Dasyat dan Diberkati, Indonesia Merdeka~

    Juga menyebutkan sambutan- sambutan yang memberikan kedamaian "Orang percaya penuh kuasa, Kalau penghinaan dibalas dengan bakar² maka Papua akan tambah kacau"

    Dijelaskan juga pada sambutannya bahwa Bangsa Israel ditindas, dia tidak demo tapi minta pertolongan kepada Tuhan.

    "Apa yang kita tabur, itulah yang akan kita tuai, bila Kita tabur kekerasan maka kita akan tuai kekerasan" nasehat beliau kepada para hadirin yang hadir.

    Disana juga dijelaskan bahwa masa depan Papua adalah masa depan di tangan generasi penerus bangsa sehingga dibutuhkan pemuda² yang hebat dan dahsyat, yang mampu membawa papua dalam kedamaian, juga mengajak kita semua saling bergandengan tangan utk menjaga tanah Papua yg damai dalam berkat Tuhan.

    "Hidup ini adalah kesempatan dan utk melayani Tuhan, masa depan Papua adalah ditangan para pemuda sbg generasi penerus bangsa, dengan tangan Tuhan mari kita jaga Kota Sorong dan tanah Papua ini supaya aman damai dan dlm berkat Tuhan", tutup beliau.

    Dilanjutkan pada Pukul 21.50 Wit sebagai doa penutup, 10 menit terakhir rangkaian kegiatan selesai berlangsung dengan aman dan lancar.

    Catatan :
    Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Doa Pemulihan Bagi Tanah Papua yang dilaksanakan di Kota Sorong bertujuan untuk memulihkan situasi dan kondisi Kota Sorong pasca aksi unras tanggal 19, 20, 21, dan 27 Agustus 2019 serta untuk mempersatukan semua anak bangsa di Kota Sorong agar tetap bersatu di dalam bingkai NKRI.

    Kegiatan KKR Doa Pemulihan Bagi Tanah Papua yang dilaksanakan di Kota Sorong sangat antusias diikuti oleh warga Kota Sorong. Hal tersebut menandakan adanya keinginan dari warga yang merindukan situasi Kota Sorong yang aman dan damai.

    Tindakan Yang mesti dilakukan adalah mendorong Pemerintah Provinsi, Pemerintahan Kabupaten/Kota di Papua Barat untuk melakukan kegiatan yang sama dari kalangan umat Islam dan agama lainnya di wilayah Papua Barat guna menumbuhkan kembali adanya kepercayaan dari semua elemen masyarakat akan jaminan keamanan di wilayah Papua Barat.

    Ditambahkan juga melaksanakan koordinasi dengan Apkamwil agar tetap menjaga keamanan wilayah guna memberikan rasa keamanan kepada masyarakat, sehingga bisa menimbulkan kepercayaan masyarakat terhadap Apkam dan Aparat Pemerintah. (Red)

    No comments