• Breaking News

    Drone diduga milik china ditemukan Nelayan

     

    Sumber foto detik.com

    HAVIA WORLD|JAKARTA| Dikutip dari pemberitaan media massa dan media sosial bahwa penemuan barang pengintai atau drone bawah laut di Pulau Tenggol, Masalembu dan Kepulauan Selayar. Diduga sampai saat ini adalah bukan milik Pemerintahan Indonesia, tetapi diberbagai pihak menyebutkan diduga milik pemerintahan China. Pemerintah diminta segera menetapkan langkah-langkah strategis terkait hal itu. 

    Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mengingatkan dan meminta Pemerintah Indonesia untuk tidak menganggap remeh penemuan UUV (unmanned underwater vehicle).

    "Kemenhan, Mabes TNI dan Mabes TNI AL tidak boleh memandang remeh hasil temuan ketiga UUV beberapa waktu yang lalu. Jangan sampai konsentrasi menghadapi Covid-19 kemudian mengurangi Kewaspadaan Nasional terhadap bahaya perang besar di Laut Cina Selatan," kata Susaningtyas di Jakarta, Senin (04/01). 

    Menurutnya bahwa UUV ini adalah bukti bahwa perairan Indonesia menjadi "spill over" adu kekuatan militer antara China dan Amerika Serikat berikut sekutunya. (dikutip dari CNN Indonesia).

    Menurut keterangan dari Saehuddin (60) yang merupakan seorang nelayan yang menemukan benda asing mirip rudal tersebut, seperti diberitakan TVone dalam wawancaranya yang ditayangkan di Youtube mengatakan bahwa dirinya tidak sengaja menemukan barang mirip rudal tersebut.

    "Saya turun di laut cari ikan, sekitar 1 km dari batu karang saya menemukan barang itu, saya melihat hanya antenanya saja. Saya ikat dan saya tarik ke pantai dan minta warga untuk menarik taruh di samping rumah saya, "ujarnya di wawancara tersebut.


    Sumber : youtube tvOneNews

    Kondisi itu pun dijelaskan secara awam bahwa benda tersebut tidak bergerak alias mati. "Saya dapat benda itu sabtu sore, saya tidak tahu itu benda apa?. Beratnya 175 kg, "terang Nelayan tersebut.

    Menurut keterangan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono bahwa benda tersebut bukanlah drone laut melainkan seaglider. Benda itu telah menemukan saat memancing pada sekitar pukul 07.00 WITA pada 26 Desember 2020.

    "Saya akan sampaikan tentang alat atau seaglider yang kemarin ditemukan oleh nelayan Desa Najapahit, Selayar, yang mana dari temuan tersebut saya bawa ke Hidrosal, karena di sini adalah lembaga yang berkompeten untuk meneliti adanya peralatan tersebut," ujar Yudo dalam konferensi pers dikutip dari Kompas TV, Senin (04/01).


     Sumber: youtube KOMPASTV

    Desas-desus yang beredar di masyarakat bahwa itu milik China belum mampu di jawab oleh pihak TNI, dalam pemeriksaan sementara bahwa Seaglider ini memiliki kerangka pada dua sayap masing-masing berukuran 50 sentimeter dan memiliki panjang bodi berukuran 225 sentimeter. Dan menurutnya dalam pemeriksaan sementara tersebut pula Yudo menjelaskan bahwa tidak ada ciri-ciri tulisan yang menjadi penanda negara pembuat

    "Jadi tidak ada tulisan apa pun di sini. Kami tidak rekayasa, bahwa yang kami temukan seperti itu masih persis seperti yang ditemukan nelayan tersebut kita bawa ke sini (Jakarta)," kata KSAL. (Dikutip dari kompastv_channel youtube). (Red)

    No comments