• Breaking News

    Ratusan Orang ambil paksa Jenazah Covid-19, Tim Gugus Tugas Buru mereka

    Sumber gambar : tagar.id
    HAVIA WORLD | Sulawesi Selatan | Dilansir dari tagar.id, Kepercayaan masyarakat terhadap pandemi Virus Covid-19 sepertinya memudar, pemberitaan yang santer diberbagai media dan media sosial yang meremehkan pandemi ini dan juga menjual konspirasi atas nama pemimpin dunia seperti Iluminati, sampai pemberitaan sumir terhadap orang kaya di dunia ini memperdagangkan vaksin, selalu jadi bahan diskusi warung kopi ditengah masyarakat Indonesia.

    Kejadian di Makassar, jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 yang dibawa kabur oleh keluarga dari Rumah Sakit Umum Daerah, Labuang Baji Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang sudah di tentukan positif Covid-19 berdasarkan hasil swab.

    Berdasarkan pernyataan dari yang ditulis diberita tersebut bahwa, Direktur Umum RSUD Labuang Baji, Dr. Andi Mappatoba saat dikonfirmasi mengatakan benar bahwa pihaknya sudah mendapatkan informasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel dan menyatakan jika pasien, inisial MY dinyatakan positif terpapar Covid-19.
    "Informasi kami terima, jenazah yang diambil paksa itu, hasil swabnya positif Covid-19. Itu kami dapat informasi dari Dinas Kesehatan dan Tim Gugus Tugas, sore tadi," kata A. Mappatoba, Sabtu (06/06).

    Dr. Andi juga menerangkan bahwa pasien tersebut sudah dinyatakan terpapar Corona, jadi langkah selanjutnya adalah tugas Tim Gugus Tugas Covid-19 akan pihak keluarga yang telah kontak langsung dengan jenazah. "Untuk langkah selanjutnya, itu sudah urusan Tim Gugus Tugas. Mungkin akan tracking, siapa saja yang kontak dengan jenazah," ujarnya.

    Cerita ini bermula pada jumat, 5 Juni 2020. jenazah PDP Covid-19 di RSUD Labuang Baji Kota Makassar diambil paksa oleh pihak keluarganya, Jenazah inisial MY ini, diambil paksa didalam ruangan isolasi perawatan lalu diusung pulang kerumah duka, di Jalan Rajawali, Kota Makassar, Sulsel. MY masuk rumah sakit pada Kamis 4 Juni 2020, sore, dengan keluhan sesak nafas dan gejala Corona lainnya, sehingga dijadikan PDP Covid-19. Penanganan di Rumah Sakir sudah maksimal sesuai protap kesehatan dan pencegahan covid-19, tapi naas kondisi kesehatan pasien kian menurun dan dia meninggal dunia, sekitar pukul 09.15 WITA. Karena status PDP, sehingga ia harus dilakukan pemakaman sesuai protap kesehatan Covid-19.

    Dengan kondisi tersebut pihak Rumah Sakit menyerahkan hal ini dengan menghubungi Tim Gugus Tugas agar segera dilakukan penjemputan, tetapi belum terlaksana tiba-tiba sejumlah warga masuk ke ruangan dan mengambil paksa jenazah lalu dibawa kabur ke rumah duka.

    "Meninggal pukul 09.15 WITA. Kami langsung hubungi Tim Gugus sekitar pukul 19.20 WITA. Akan tetapi, sebelum Tim Gugus datang, warga tiba-tiba datang dan masuk mengambil jenazah. Perawat saya sampai syok," ucap Dr. Andi.

    Dirut RS Labuang Baji tidak dapat berbuat apa-apa karena massa yang datang mengambil jenasah tersebut kurang lebih ratusan orang, Andi Mappatoba pun berharap agar kejadian ini tidak terulang lagi, karena membahayakan warga itu sendiri. (Red)

    No comments