OPERASI GABUNGAN AUSTRALIA-AMERIKA DI LAUT CHINA SELATAN
Images courtesy of Australia's Department of Defence |
Dari pihak China juga Sabtu (02/05), mengumumkan bahwa mereka telah mendirikan distrik administratif pada kelompok Pulau Paracel dan Spratly. Yang china menyebutkan Kota Sansha, Kota termuda China (1800 penduduk tetap). Negara Vietnamlah yang sangat keberatan terhadao langkah tersebut, melalui Kementerian luar negerinya mengatakan bahwa,"Pembentukan Kota yang disebut Sansha merupakan pelanggaran serius terhadap kedaulatan Vietnam,"ujarnya.
Tidak hanya itu sepertinya project China tetap jalan, baru-baru ini China mendirikan dua stasiun penelitian baru tentang terumbu karang buatan di wilayah yang disengketakan, ini tentu bisa menyalakan kembali permusuhan antara kedua negara setelah serangkaian konfrontasi selama setahun terakhir.
Disisi lain U.S. Navy mengatakan The 7th Fleet Expeditionary Strike Group (Militer group tempur) yang berada di laut China selatan merupakan dukungan terhadap keamanan dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik. Sedangkan Australia HMAS Parramatta (FFG 154) mulai berlayar dengan Ticonderoga-class guided missile-cruiser USS Bunker Hill (CG 52) kemudian bertemu dengan Amphibious assault ship USS America (LHA 6) dan Arleigh-Burke Class Guided Missile destroyer USS Barry (DDG 52) tanggal 18 April lalu. Operasi gabungan ini telah mencakuo latihan penembakan langsung yangbterintegrasi, Operasi helikopter terkoordinasi, latihan perlindungan dengan kekuatan perahu kecil, Integrasi Komando dan kontrol, dan Manuver Interoperabilitas.
Yang menurut Departemen Pertahanan Australia pada sebuah Tweet bahwa Australia telah melakukan program yang melibatkan negara-negara sekitar Laut China Selatan selama beberapa dekade.
Sedangkan Angkatan Laut AS mengatakan bahwa mereka telah berlayar dekat kepulauan Spratly yang sedang diperebutkan di Laut China selatan dan ini merupakan operasi pertama Freedom of Navigation Operation (FONOP) 2020. (Ray)
No comments