• Breaking News

    PERSEMBAHAN ANTIDA SOUNDGARDEN AWAL TAHUN

    Suasana Antida SoundGarden

    Havia world | Denpasar | Perubahan gaya musik masa kini memang sangat penuh dengan variasi yang menarik, Anak muda yang masih bertahan menikmati musik secara langsung melalui panggung ke panggung memang dibilang cukup langka dewasa ini.


    Masih terasa pesta tahun baru 2020, Antida Soundgarden mengajak insan permusikan dan komunitas yang berkecimpung di dunia musik dan juga berbagai khalayak banyak untuk dapat juga menikmati pagelaran,

    “Music Celebration”

    dihalaman depan Studio musik Antida SoundGarden (03/01), yang merupakan perayaan yang dipersembahkan setiap tahunnya.

    Perayaan musik yang digelar cukup sederhana jauh dari genggap gempita panggung musik yang sering diadakan, "jadi kesannya eksklusif private musik gitu," jelas salah satu penonton kepada kami.

    Aryo widodo

    Perkembangan musik dari tahun 2000 an sangat kental dengan musik gaya reggae,  rock, pop rock, punk, alternative dan lain sebagainya, nah tahun-tahun sekarang jenis yang digandrungi adalah musik EDM (Electric Dance Music).

    Seorang pengunjung asal klaten yang tinggal didaerah monang maning yang sedang menonton pagelaran musik ini juga mengatakan senang dengan perubahan musik yang ada, "sekarang musik sudah berubah dari masa kemasa, musik yang didengarkan saat ini berjenis progresif punk, dan ada popnya juga," terang Aryo widodo yang gemar membuat video dan fotografer ini.

    Dia juga menjelaskan bahwa studio ini sudah cukup lama berdiri, "mungkin lebih dari sepuluh tahun, "tambahnya.

    Acara musik ini juga mengundang beberapa musisi asal Bali untuk ikut memeriahkan panggung Antida SoundGarden malam ini.



    Sebut saja Made Mawut, seorang solois asal Bali yang mendalami musik aliran Delta Blues, pemusik yang juga gemar memasak ini mampu membius penonton yang hadir serasa berada pada dataran mississipi wilayah Amerika serikat sana yang membentang dari Memphis, yang juga menjadi Line up utama pergelaran ini.

    Kami menikmati juga musik jenis ini yang baru kami dengar, walaupun undangan sejenis pagelaran musik seperti ini sering kami liput.

    Selanjutnya tampil pula Resonansi Ruang, sebuah Band Indie asal Jember yang dalam bermusiknya mengajak kita untuk mencintai alam yang juga tempat inspirasi dan renungan buat kehidupan manusia.

    Robokids yang memiliki nuansa energi tinggi elektro 80/90 dengan gaya saat ini yang mempunyai kombinasi gelombang baru dan konsep baru untuk Bali dengan musik dansa yang dipenuhi dengan suasana modern.






    Ada lagi Sendawa, sebuah band project yang mengusung genre Psychedelic ini tampil memukau dengan suara khas vokalis perempuannya, Glenda. Diiringi memukau oleh Batu pada gitar, Edi pada bass, dan juga Kiki pada drum, menampilkan suasana yang dalam.

    Terakhir persembahan dari The Sneakers,  group band yang membawakan aliran punk rock dan terbentuk di Kuta, Bali pada tahun 2006 lalu.

    Band yang telah berusia empat belas tahun ini membawakan tujuh lagu yang mereka ciptakan sendiri, dengan digawangi oleh Eko pada gitar, Didit pada Bass, dan Alit pada drum berhasil menjadi pamungkas apik pada gelaran Music Celebration yang bertempat di Antida SoundGarden dan terselenggara secara militan pada Sabtu malam ini.


    Dimulai pada pukul 19.00 Wita dan berlangsung selama kurang lebih empat jam, acara ini berhasil memukau penonton-penonton yang datang mesti sedikit gerimis.

     “Semoga musik memberikan energi dan dinamika yang positif untuk 2020 di Bali," ucap Anom Darsana pemilik dari Antida SoundGarden yang berada di jalan Waribang no 32 Kesiman, Denpasar.

    Beliau juga ingin terus mampu menciptakan semangat kepada musisi untuk tetap bermusik dan menciptakan karya yang mampu menjadi inspirasi ditelinga pendengarnya sampai dunia

    "Semangat seorang musisi itu harus kita jaga, agar kelak mampu menginspirasi kita semua,"tutupnya. (Ray)

    No comments