• Breaking News

    AKSI UNJUK RASA BAKAR BAN DAN PEMALANGAN JALAN DI DEPAN POLSEK SORONG TIMUR

    Aksi bakar ban dan pemalangan jalan

    Havia World | Papua Barat| Kejadian unjuk rasa (18/10) pukul 13.45 WIT (waktu Indonesia Timur) di Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Gewu, Distrik Sorong timur, Kota Sorong Provinsi Papua Barat tepatnya di depan Polsek Sorong timur kota Sorong telah dilakukan pemalangan jalan Utama dengan melakukan pembakaran ban pada bahu jalan sehingga arus lalu lintas jadi terhambat.

    Aksi ini dilakukan berdasarkan kasus pembunuhan atas nama Fernando Semash yang mayatnya di temukan pada tanggal 16 September 2019 di kompleks pembuangan sampah bambu kuning, dalam aksi tersebut dikordinatori oleh Hermon Safkaor serta diikuti kurang lebih 30 Orang.

    Aksi Massa tersebut menuntut pihak kepolisian untuk segera menyelesaikan kasus pembunuhan Fernando Semash, Umur 17 thn, Suku Maibrat.

    1 SST Anggota Brimob Nusantara tiba di TKP dan melakukan pemadaman api sekitar pukul 14.00 wit.

    Wakapolres dan kapolsek Sorong timur turun kejalan guna melakukan Mediasi dengan pihak keluarga,

    "Penyelesaian kasus pembunuhan Fernando semash oleh pihak kepolisian kami keluarga besar menganggap penanganannnya sangat lambat dan tidak ada ketegasan dalam penyelesaiannyakasus ini" ujar Hermon safkaor sebagai perwakilan pihak keluarga.

    Suasana di polsek sorong timur

    Dalam aksi ini kami lakukan karena kami selaku pihak keluarga merasa kecewa atas penyelesaian kasus ini dalam hal Penangkapan pelaku sampai saat ini belum dilakukan.

    "Kami meminta kepada pelaku nantinya agar di berikan hukuman dan sangsi yang seberat Beratnya", tambahnya.

    Tuntutan yang diingunkan keluarga korban adalah,

    "Kami dari pihak keluarga menuntut dari pihak kepolisian dengan memberikan jangka waktu 1 Minggu untuk menyelesaikan kasus ini".

    "Sebelum tanggal 25 yaitu tanggal 24 dalam jangka waktu satu minggu yang sudah kami tentukan kami akan datang ke Polsek untuk mendengarkan hasil apa yang sudah di peroleh agar kami segera mungkin menyampaikan hasil daripada penyelesaian kasus tersebut kepada beberapa tokoh adat agar tindak lanjut apa nantinya yang akan kita lakukan dari pihak adat".

    "Dan apabila dalam jangka waktu satu minggu yang sudah kita tentukan tidak ada informasi atau kasus tersebut belum juga selesai maka kami akan datang dengan massa yang lebih banyak", jelasnya.

    Kelompok massa berkumpul didepan polsek sorong timur

    Jawaban yang diberikan oleh AKP. Alexander Putra, SH. S.Ik  (Kapolsek Sorong Timur) adalah,

    "Bahwa sejauh ini kami dari pihak kepolisian sudah bekerja Secara maksimal dan kami dari pihak kepolisian dalam penanganan kasus ini dilakukan secara bertahap"

    "Karena penaganan kasus seperti ini perlu dilakukan dengan teliti"

    "Bahwa kamipun sudah mengantongi nama nama pelaku, dan kami saat ini masih dalam proses pencarian atau penangkapan tersangka tersebut", terangnya.

    Sehingga dari pihak kepolisian mengharapkan dalam penyelesaian kasus ini kepada pihak keluarga agar mendukung dalam proses penyelesaiannya agar para pelaku segera tertangkap.

    Penjelasan dari kapolsek Sorong timur dan wakapolres sorong kota

    kapolres juga menyampaikan yang isinya kurang lebih sama yang nantinya akan kami sampaikan dan kami ucapkan atas Aspirasi yang sudah disampaikan oleh pihak keluarga dan kami akan segera mungkin menindak lanjuti kasus ini.

    "Bahwa dalam penanganan kasus ini sudah kami lakukan kami sangat menghargai hukum adat di lingkungan", Kompol Hengki Kristianto Abidin .S.Ik (Wakapolres Sorong Kota)

    Dijelaskan oleh pihak kepolisian bahwa mereka sudah mengantongi nama -  nama pelaku dan saat ini kami Fokus proses penangkapan.

    "Dan dalam penanganan kasus ini serta hasilnya nanti kami dari pihak kepolisian segera mungkin menyampaikan kepada pihak keluarga", Janji beliau kepada keluarga korban.

    Perwakilan keluarga korban Hermon Safkaor


    Tangapan oleh Hermon Safkaor ( Perwakilan pihak keluarga) adalah,

    "Kami dari pihak keluarga mengucapkan terimaksih atas perhatiannya oleh pihak kepolisian atas penanganan kasus ini"

    "Kami harapkan dari pihak kepolisian untuk segera menyelesaikan kasus ini", ucapnya.

    Massa membubarkan diri Pukul 15.20 WIT dan kembali ketempat masing masing. Situasi di TKP berangsur kondusif arus lalu lintas berjalan normal kembali.

    Kondisi kembali lancar

    Kesimpulan yang diperoleh aksi pembakaran ban di depan Polsek Sorong timur dilakukan secara sepontan oleh pihak keluarga korban karena merasa kecewa terhadap penanganan kasus Pembunuhan atas nama Fernando Semash sejauh ini pelakunya belum tertangkap.

    Korban Fernando Semash ditemukan jasadnya diambil oleh pihak polsek Sorong timur pada tanggal 16 September 2019 di Jln. Sorong Makbon Km 21, Kelurahan Giwu, Distrik Sorong Timur, Kota Sorong, Prov. Papua Barat, tepatnya di dekat Tempat Pembuangan Sampah Bambu Kuning.

    Kondisi mulai kondusif

    Hingga saat ini terduga pelaku belum ditemukan, hal ini yang membuat pihak keluarga merasa kecewa atas lambatnya penanganan kasus tersebut oleh penyidik polsek Sorong timur.

    Mendorong polsek Sorong timur untuk secepatnya menggungkap motif kasus pembunuhan An. Fernando Semash serta menangkap terduga pelaku guna mengantisipasi adanya aksi yang lebih besar yang berpotensi menganggu Sitkamtibmas kota Sorong.

    No comments