• Breaking News

    Nasib Malang Libur Lebaran, Seluncuran Ambrol

     

    Korban jatuh dari ketinggian perosotan Kenjeran Park, indikasi cedera otak

    HAVIA WORLD ● JAWA TIMUR | Nasib malang menimpa masyarakat yang hendak menikmati liburan lebaran. Bukan bagaimana canda tawa berubah jadi tragedi mengerikan yang terjadi di Surabaya, kolam renang Kenjeran Park (KenPark).

    Tidak diduga salah satu wahana di kolam renang KenPark yakni seluncuran (plosotan) ambrol. Sepertinya kurang adanya pengecekan secara berkala untuk melihat kembali apakah adanya kerusakan yang mengakibatkan terjadinya hal tersebut, pada Sabtu (7/5/2022) pukul 13.45 WIB.

    Informasi yang beredar dari sejumlah sosial media dan grup chat menyebutkan ada 15 - 17 orang korban yang jatuh dari seluncuran kolam renang itu. Kanit Reskrim Polsek Kenjeran AKP Soeryadi membenarkan hal itu dan tim sudah berada di lokasi.

    Menurut penuturan Ridwan Mubarun selaku Kepala BPBD Kota Surabaya, mengatakan bahwa seluruh korban sudah di area bagian depan Waterpark dan sudah dalam penanganan lebih lanjut.

    Ia mengatakan bahwa ada total 9 orang anak yang sementara ini ter-data menjadi korban. Di tenggarai ada satu anak dalam kondisi terindikasi cedera otak sedang, sudah dirujuk menggunakan mobil warga umum oleh warga sekitar. Sedangkan tiga anak kondisi indikasi close fraktur tangan maupun kaki sudah dirujuk menggunakan ambulance PMI maupun ambulance puskesmas.

    "Sementara 5 orang luka ringan dan shock sudah ditangani, dan ke semua korban dirujuk ke rumah sakit Soewandi, "jelas Ridwan.

    Dalam penanganan ada beberapa ambulan medis yang meluncur ke lokasi saat ini. Yakni dari PMI, PKM Takal, PKM Mulyorejo, PKM Keputih, PKM Sidotopo dan PKM Medokan Ayu.

    Menghubungi pengelola kolam renang di Kenjeran Park menyebutkan akan bertanggung jawab terhadap insiden perosotan yang ambrol. Bambang Irianto selaku manajer HRD PT Bangun Citra Wisata yang mengelola Wahana di Kenjeran Park Surabaya, telah berkoordinasi dengan pihak pemilik untuk membiayai pengobatan korban hingga selesai.

    "Owner (pemilik) akan bertanggung jawab, baik mulai pengobatan sampai pasca pengobatan, tidak usah khawatir, " sebutnya, dikutip dari beritajatim.

    Menelisik usia wahana itu dirinya menjelaskan bahwa wahana itu dibangun tahun 2016, ia juga mengaku jika perosotan tersebut dirawat tiap 3 minggu.

    "Kita rapat 3 minggu sekali, cek baut, ditest dan bersihkan. Termasuk kolam renang kita selalu cek, bahkan pengecekan terakhir sebelum puasa kondisinya masih bagus, "sebutnya menjelaskan.

    Kerusakan ambrolnya perosotan itu, saat ini masih ditangani oleh pihak kepolisian. "Sementara ditutup dulu, masih dalam penyelidikan kepolisian untuk mencari penyebabnya, "pungkasnya. (Tim)

    No comments