• Breaking News

    Putri Anetta, kajian Rupiah digital oleh BI bisa melihat Tiongkok 7 tahun lalu

    Puteri Anetta Komarudin

    HAVIA  WORLD | JAKARTA | Dunia digital kian terasa dekat dengan kehidupan manusia dewasa ini, alat pembayaran yang direncanakan dikeluarkan Bank Indonesia (BI) untuk mengikuti jaman digital yaitu mata uang rupiah digital atau Central Bank Digital Currency (CBDC). Puteri Anetta Komarudin yang merupakan Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar mwngaharapkan kepada BI untuk mengkaji lebih dalam terkait rencana penerbitan uang digital rupiah ini.

    "Pesatnya arus disrupsi teknologi yang tidak bisa kita dihindari, tetapi walau begitu kita tetap perlu merespons perubahan tersebut melalui upaya antisipasi dan mitigasi yang memadai, sehingga inisiatif BI untuk mengkaji CBDC merupakan suatu langkah positif untuk menjawab tantangan perkembangan zaman, " kata Annetta, di Jakarta, Selasa (01/05/2021).

    Pesannya saat itu adalah proses kajian rencana tersebut harus dilakukan secara akurat, teliti, ilmiah, dan hati-hati. Dan ia juga menjelaskan bahwa Komisi XI DPR RI hingga saat ini belum melakukan pembahasan secara khusus bersama BI terkait rencana itu. " Saya harap BI dapat mendalami rencana pembentukan CBDC dengan memperhatikan kesiapan secara nasional, " ujarnya.

    Ia jiga menjelaskan bahwa dari itu dapat menggali potensi, manfaat, serta resiko yang dapat dikaitkan dengan kondisi sosial dan ekonomi di Indonesia saat ini dan juga kedepannya. Pengaruh yang tercipta dalam kondisi ini secara design, arsitektur dan infrastruktur teknologi, serta kemampuan mitigasi resiko dari penerbitan uang digital rupiah (CBDC) ini.

    Ia juga mengajak kita melihat Tiongkok yang telah menginisiasi proyek uang digital ini sejak 2014 (7 tahun) sampai dengan penerbitannya. Tiongkok jelasnya juga melakukan serangkaian simulasi atas peredaran mata uang digital guna memantau dan mengukur dampaknya terhadap transmisi ke pasar uang dan perekonomian. "Saya pikir ini mesti nantinya dapat menjadi bahan pertimbangan bagi BI, "pungkasnya. (Ray)

    No comments