• Breaking News

    KADES SE-INDONESIA MENINGGALKAN SAMPAH JATAH MAKANAN DI INTERNATIONAL EXPO SURABAYA

    Sumber : FB Nanang Sugiarto

    Havia world | surabaya | kepala Desa  seluruh jawa timur menghadiri rapat kerja (raker) percepatan penyaluran dan pengelolaan Dana Desa tahun anggaran 2020 di JX International Expo Surabaya (25/02).


    Rapat kerja ini diadakan oleh Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, dengan peserta Kepala Desa, Camat dan Bupati dari Seluruh Indonesia.


    Rapat kerja ini yang diadakan di Jalan Ahmad Yani yang dihadiri dari kementerian Dalam Negeri memberikan sambutannya Bahwa Dana Desa yang jumlahnya mencapai 72 triliun rupiah harus secepatnya diterima oleh desa dan diberitahukan bahwa mekanisme pencairannya kini akan langsung ke rekening desa, perubahan ini akan memangkas hambatan birokrasi yang ada. Namun untuk pelaksanaannya mesti harus diawasi agar tepat sasaran dan pelaksanaannya harus benar sesuai dengan kebutuhan dan potensi masing-masing desa.


    Sumber : google Pic.

    Mekanisme yang untuk pelaksanaannya akan dibentuk 3 tim yaitu Kemendagri, Kemenkeu dan Kemendes, karena kementerian ini yang memiliki hubungan erat dengan dana desa.

    Kementerian Keuangan yang bertanggung jawab dalam penyerahan uang ke desa. Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi bertanggung jawab dalam pengelolaan dan penggunaan dana desa tersebut.

    Sedangkan Kementerian Dalam Negeri bertanggung jawab dalam pembinaan perangkat desa dengan melibatkan Camat, Bupati dan Gubernur dalam mekanisme pengawasannya, sehingga dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

    Dengan alokasi tersebut diperuntukkan bagi desa dengan kinerja baik sebanyak 10% dari jumlah desa atau 7.495 desa. Alokasi kinerja dipatok 1,5% dari anggaran Dana Desa secara keseluruhan yang mencapai Rp72 triliun di tahun 2020.
    “bila ada daerah atau desa yang punya kinerja baik, maka dia akan mendapatkan alokasi yang lebih baik dibandingkan yang kinerjanya kurang baik. Dan itu porsinya adalah kalau dari rumusan, ia dapat sekitar 1,5% dibandingkan sebelumnya tidak ada,” jelas dalam rapat gabungan tersebut.

    Sumber : FB Nanang Sugiarto

    Begitulah didalam rapat raker yang dihadiri segenap jajaran perangkat pemerintahan tersebut, tetapi yang kurang eloknya adalah terlihatnya sampah yang berserakan tidak dibuang pada tempat yang seharusnya, panitia sepertinya tidak memiliki kesadaran yang baik untuk memberitahukan bahwa Kebersihan itu merupakan hal yang penting juga dalam hajatan sebesar ini.

    Semoga kedepannya adanya aturan yang baik dari atas untuk dilaksanakan sebaik-baiknya dalam segala acara hajatan terutama yang sebesar ini, ada baiknya diarmadai oleh pemerintah daerah setempat agar sampah tidak sampai seperti TPA (tempat pembuangan akhir) seperti ini, dengan menyediakan bak2 sampah yang baik disekitaran acara, agar terketuk juga hati para pemimpin negeri ini untuk juga ikut menjaga kebersihan kota mereka yang mereka singgahi.

    Akun Facebook Nanang Sugiarto


    Tanggapan Netizen


    Dikabarkan melalui akun media sosial Nanang Sugiarto, dengan komen dari netizen yang beraneka ragam.
    "giliran banjir teriak nyalahin pemerintah,gak akan ada banjir kalau masyarakatnya rajin menjaga kebersihan, salah satu contoh kecil, BUANGLAH SAMPAH PADA TEMPATNYA, ujar salah satu akun facebook Wiicaksana.
    "Kalo mau lihat suatu daerah / bangsa lihat bagaimana pemimpinmu," ujar akun Hendy Larson.

    Sampai kata-kata sindiran yang tidak enak di telinga, "haha, malu sama kucing yang eek di tutupi pasir, padahal kucing, "ujar akun An To Ro.

    Dan masih banyak lagi yang tidak enak disematkan buat pemimpin mereka yang sebenarnya mampu memberikan contoh yang baik kepada anak buah, masyarakat dan lingkungannya. Semoga tidak terjadi lagi di lain waktu kejadian yang memalukan ini.



    Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Timur, Muhammad Dhofir (Google pic.)

    Disisi lain Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Timur M. Dhofir saat Rapat Kerja Percepatan dan Penyaluran Dana Desa 2020 di JX International Surabaya mengatakan, tindak pidana korupsi berpotensi besar dilakukan oleh oknum yang punya pasangan lebih dari satu atau poligami.

    Menurut Beliau korupsi sangat dekat dan  berkaitan erat dengan sifat dasar manusia yang tidak pernah puas dengan apa yang sudah dia punyai.

    “Yang punya mobil satu, pingin dua. Yang sudah dua, pengin tiga. Enggak ada puasnya. Rumah juga begitu. Sudah ada satu, pingin dua. Punya rumah dua, pingin tiga. Termasuk istri,” ujar Beliau yang membuat hadirin tertawa tergelak mendengar itu.

    “Istri satu kurang, tambah lagi satu, jadi dua sampai tiga. Akhirnya apa? Semua minta rumah, sementara kemampuannya terbatas. Terjadilah hal-hal menyimpang,” lanjutnya. (Ray)

    KEBERSIHAN PANGKAL KESEHATAN


    BUANGLAH SAMPAH PADA TEMPATNYA

    KEBERSIHAN SEBAGIAN DARIPADA IMAN

    🗑

    No comments