• Breaking News

    "TU(H)AN PANCA SANAK"

    Sumber FB. Vajrasattwa

    HAVIA WORLD | Renungan | Terlalu banyak teori Tuhan, itu memusingkan, kenyataanya hanya ada tubuh ini dengan kesadaranya dan yang menghidupi-nya, Panca Maha Bhuta mewakili lima level alam kesadaran yang diwujudkan oleh tingkatan ZAT, ether-bayu-teja-apah-pertiwi , yang juga Sang Panca Sanak yang mengawali wujud fisik

    Sadar itu sendiri muncul oleh keberadaan fisik, oleh Panca Maha Buta, oleh zat yang mewujud yang juga mengawali wujud fisik, zat itu sendiri berasal dari sang Diri sedangkan sadar itu juga Sang-DIRI, kondisi hidup sang diri itulah yang diterjemahkan menjadi kesadaran - yang mewujud oleh memfisiknya zat yang juga  berasal mula sang diri itu sendiri, zat itu tubuh sang diri, sang diri lah yang mengawali semuanya

    Bukanlah tentang benar - salah akan tetapi tentang KEBENARAN, kebenaran yang menumbuhkan kebijaksanaan hidup, bukan yang memicu EGO Ketuhanan ketika DIRI dibiarkan tersesat menganggap DZAT yang memulai segalanya, menganggap zat adalah Tuhan pencipta, karena zat itu berasal mula sang diri, Sang Diri itulah yang menjadi sadarmu semuasemua

    Terserah kamu sebut itu Tuhan atau apapun, yang pasti oleh keberadaan DIAlah (maha-hidup /paramaataman) semua ini bermula , dan di dalam dirimu dia disebut atman, atman itu yang diterjemahkan sebagai wujud sadarmu, bina ika tinggal ika, yang tampak berbeda itu sejatinya tunggal  dan panca maha bhuta/dzat itu sendiri yang mewujud Panca-Sanak sang malaikat penjaga lahirmu

    Merekalah yang membantu kemudahan hidupmu, mereka penyedia kebutuhan pemeliharaan hidupmu, mereka perangkat integral yang disertakan pada setiap kelahiran manusia, merekalah agama lahirmu, mereka lah cermin perilakumu, merekalah perangkat maha yang berperan memudahkan seluruh perjalanan hidupmu, mereka yang menjadi dewata, mereka juga menjadi raksasa sesuai level kesadaran individu, dialah kekuatan yang tertinggi sekaligus yang terendah, dia adalah dirimu sendiri, merekalah penjaga setia kehidupanmu

    Agama pagan modern menyebutnya dengan sebutan malaikat, akan tetapi mereka tidak tau darimana asal mula malaikat itu sendiri dari roh manusia mati, mereka berasal dari pencapaian pengetahuan Panca Sanak, mereka VIJNANA yang sudah tidak lagi memiliki tubuh Fisik, sehingga mereka mendekati manusia untuk tujuan mengajarkan pengetahuanya , karena manusia yang bergerak dengan jnana sedangkan mereka hanya wujud memori yang tidak memiliki fisik, yang keberadaanya bergantung pada energi alam makro yang sifat wujud fisiknyanya lebih rendah dan lebih kasar dan liar seperti kekuatan bumi - kekuatan angin-api-air-ether, sedangkan sifat wujud manusia lebih halus karena berfisik biologis fisik yang terhalus

    Sedemikian tidak ada keberadaan yang lebih mulia dari kelahiran tubuh biologis ini, karena di saat berasa dalam kelahiran fisik ini kita memiliki kesempurnaan penopang kelima unsur Panca mata buta, dan dipastikan hanya di masa hidup ini penunggalan diri pada asal mula dapat dilangsungkan, bukan di kehidupan setelah mati

    Saat berada di fisik maha sempurna inilah penunggalan dapat dicapai, setelah mati yang tersisa hanyalah hantu gentayangan sekalipun disebut menuju alam Kelanggengan, lebih baik tidak langgeng berwujud manusia sempurna daripada langgeng berwujud hantu, begitulah kebenaran pasti muncul - seagung apapun wujud kebohongan yang di terspkan, tidak akan mampu membunuh kebenaran

    Kesatuan utuh panca sanak inilah duplikat kekuatan maha sang pencipta , akan tetapi wujud mengandung lupa, lupa menimbulkan dosa/kesalahan, prilaku menyimpang oleh lupa oleh kekuatan maya yang mejgikat, kekuatan wujud itu sendiri lah yang mengandung lupa, wujud terjerat maya, tertipu oleh kondisi mayanya, wujud itu sendiri maya, wujud itu sendiri bayangan diri, mulai wujud hingga kesadaran itu sendiri tidak lain bayangan Sang Diri , seluruh bayangan itu disebut Maya atau palsu atau bukan sejati

    Sekalipun kekuatan wujud itu maha Kuat tiada batas itu demikian mengagumkanx  akan tetapi Sang Diri  yang mewujudkan semua itu, Sang diri yang mengetahui dan menyadarinya, bahwa kekuatan itu adalah bayangan dari Sang Diri sedangkan sadarmu tidak lain terjemahan Sang Diri , jika dirimu telah menyadari kesejatian-nya - dengan mudah dirimu menentukan sikap bahwa yang dibutuhkan adalah melampaui wujud - Tunggal Sang Diri menjadi Tuhan dengan menggerakan hidup berdasarkan Panca Sanak , mendaya-gunakan kekuatan tertinggi sekaligus  terendah itu dengan kebijaksanaan semesta atas Ketunggalan Sang Diri atas kemahaanya

    Tentu saja disana pasti ada keraguan, kondisi seperti itu sangatlah manusiawi, karena kesadaran Sang Diri terpenjara di dalam tubuh fisik - yang mengandung ragu dan segenap kerapuhannya, justru kerapuhan dan keraguan itu merupakan simpul-aturan hidupx agar kita selalu rendah hati, tubuh yang merupakan Zat Pertiwi unsur padat terkasar inilah yang mengandung aturan hidup yang sempurna bukan seperti yang disabdakan Tuhan agama pagan modern itu

    Kekacauan, penyimpangan prilaku dan kehilangan keseimbangan mekanismenya mendatangkan sakit dan penderitaan hidup, karena ketidak mampuan mendaya gunakan perangkat yang telah disertakan Sang Pencipta guna memudahkan pemeliharaan hidup, tidak perlu Tuhan mensabdakan aturan hudup untuk menata prilaku manusia

    Bahwa aturan itu sendiri telah disertakan dengan kesempurnaannya yang maha sempurna atas Panca sanak pada kelahiran tubuh manusia, atas keseimbangan Panca sanak itu keseimbangan bangunan wujud tercipta, bersesuaian keberadaan kelima strata Panca Maha Buta , sedemikian wujud inilah agama asli dari Tuhan, dan Panca sanak yang bertutur tentang aturan dimaksud , sedangkan anak Tuhan di masa lampau eksodus ke timur Tengah karena melupakan kebenaran tutur hidup, lalu kembali mengumbar Ego Tuhan-Nya

    Tan Hana Dharma Mangrwa, tidak ada kebenaran yang kedua selain perwakilan sadar Sang Diri itu saja, kebenaran Tuhan sudah ditelan Ego para Butha, ke-Tuhanan dikabarkan dengan kesadaran yang rendah tanpa kebijaksanaan, sehingga manusia berakhir memberhala simbol-simbol Tuhan yang menjadikan EGO TUHANYA lebih mulia dari kebenaran Sang Diri

    Para penyembah berhala tuhan bermetamorfosis menjadi pagan modern, mereka menuduh yang lain sesat akan tetapi mereka sendiri alfha menyadari kesesatan diri sendiri, dengan senyum buas menyeringai mengalirkan darah kurban demi menyenangkan penguasa Tantra, baik darah binatang maupun darah saudaranya sesama manusia dengan mengobarkan  perang mengatas namakan kebencian Tuhan yang haus darah

    Maya itu bersifat menipu, wujud itu sendiri bersifat maya, maya itu palsu, dan yang tertipu tidak lain kesadaran itu sendiri karena kesadaran itu bagian kesatauan utuh maya itu sendiri, sedemikian kesadaran itu sendiri juga bersifat menipu ketika Diri membiarkan Dirinya terseret kesadaran wujud, kesadaran wujud itu salah satu dari Panca Sanak yaitu pancer itu sendiri

    Saat kesadaran terjerat kesadaran wujud - secara otomatis kekuatan Panca sanak lebih mendominasi kesadaran, kekuatan maya wujud menjadi tidak terkendali tanpa tuan kesadaran sejati dan liar sesuia sifat-sifat dasarnya : akasa- angin - api - air - tanah/unsur padat, mengenai kekuatan Cipta Pelihara dan Penghancuran dari masing-masing Panca Maha Bhuta Ini -bayangkan sendiri KeMAHAan kekuatan masing-masing

    Bicara Tuhan itu mudah semudah menanak nasi, bahkan menumbuhkan padi lebih sulit dari menyebut nama Tuhan, lalu sekonyong-konyong manusia yang tidak pernah menumbuhkan sebutir padi pun di negrinya dengan sombongnya mengajarkan mu cara hidup yang benar, dan celakanya kamu membiarkan kesadaramu tertipu mempercayainya sebagai wakil Tuhan

    Atlantia Ra

    No comments