• Breaking News

    Diduga Oknum Anggota Brimob Berondong Warga Gunakan AK 47

     

    Keluarga evakuasi jenasah korban kebrutalan peluru AK 47

    HAVIA WORLD | MALUKU | Berdasarkan laporan koresponden awak media gatra dewata group, melaporkan tindak pidana pembunuhan dengan menggunakan senjata api jenis AK 47 Caliber 5,56 mm. Senjata ini disinyalir adalah milik senjata organik personel Brimob. Pembunuhan tersebut diduga dilakukan oleh oknum anggota Brimob Polri dengan nama Brigpol Andre Batuwael, yang merupakan personel Brimob Ki 3 Yon A Pelopor Namlea, Sabtu (29/01/2022), pukul 15.10 Wit.

    Warga yang naas tersebut dilaporkan berasal dari dusun Tanah Merah, desa Waetina dengan nama Mede Nurlatu (50) beragama Hindu Animisme, dengan luka tembak bagian kepala, kaki dan pinggang, yang mengakibatkan korban bersimbah darah tak bernyawa, di lokasi lubang janda Tambang emas ilegal gunung botak desa Persiapan Wansait, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, Maluku.

    Oknum anggota Brimob yang diduga kabur setelah memberondong Mede Nurlatu (50)

    Para saksi yang disebutkan dalam laporan tersebut adalah Rusdin Nurlatu, Islam (38), warga dusun Waegernangan, Kecamatan Lolongguba, Kabupaten Buru. Menurut keterangannya bahwa saat itu dirinya yang sedang beraktifitas menambang yang berjarak kurang lebih 15 meter dari tempat kejadian, melihat Brigpol Andre Batuwael sedang bertengkar dengan Andi Latbual.

    "Pemicunya adalah masalah Kolam milik Andi Latbual rusak akibat aktifitas  penambangan metode tembak larut milik Toni Batuwael. Dia adalah kakak dari Andre Batuwael, "ujarnya menurut keterangan koresponden.

    Lanjutnya, Andi Latbual mengatakan bahwa aktifitas tembak larut tolong berhenti dulu karna kolamnya rusak. Kalo mau lanjut tolong ganti rugi kolam milik saya, ia menceritakan. Kemudian dijawab kasar oleh Brigpol Andre Batuwael. 'Memangnya kalian mau apa' dan dijawab juga oleh Andi Latbual 'Kamu juga mau apa', setelah itu Brigpol Andre Batuwael mengatakan 'orang Buru di sini siapa yang berani dengan saya, kalo ada yang berani dengan saya, saya akan tembak' sebutnya dalam cerita dengan nada mengancam.

    Lalu Brigpol Andre Batuwael masuk kedalam tenda dan mengambil senjata AK 47 Caliber 5,56 miliknya dan keluar menembak kearah Mede Nurlatu sebanyak 3 kali, yang saat itu bekerja membersihkan talang, tembakan pertama mengenai paha bagian kanan, tembakan kedua mengenai pinggang bagian kiri dan tembakan ketiga mengenai pelipis kepala bagian kanan tembus ke pelipis kepala bagian kiri. Itulah yang menyebabkan Mede Nurlatu roboh bersimbah darah.

    Lanjut bercerita bahwa orang-orang yang melihat Mede Nurlatu roboh tertembak, Rusdin Nurlatu dan beberapa orang hendak mendekati Brigpol Andre Batuwael tetapi Brigpol Andre Batuwael menembak lagi secara membabi buta ke arah Rusdin Nurlatu dan yang lain nya.

    Rusdin Nurlatu terlihat tiarap dan merayap meninggalkan Tempat kejadian, setelah melakukan penembakan Brigpol Andre Batuwael melarikan diri dari tempat kejadian. Setelah Brigpol Andre Batuwael meninggalkan tempat kejadian barulah Rusdin Nurlatu bisa mengevakuasi mayat Mede Nurlatu menuju Jalur D desa Persiapan Wansait, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru.

    Saat ini di Jalur D desa Persiapan Wansait massa dari marga Nurlatu sudah berkumpul kurang lebih 100 orang dan terus terindikasi terus bertambah, dengan membawa Sajam sejenis parang dan tombak untuk mengawal Jenazah Mede Nurlatu untuk di bawa menuju Polres Pulau Buru untuk meminta pertanggung jawaban.

    Dikabarkan amukan massa tersebut juga membakar rumah semi permanen, satu unit kendaraan Roda empat type pickup dan satu Unit kendaraan roda dua jenis matic yang di duga milik Tony Batuwael bertempat di jalur D desa Wansait, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru.

    Ini menjadi kecurigaan warga bahwa Brigpol Andre Batuwael merupakan backing dari aktifitas penambangan metode tembak larut yang berada di lokasi lubang janda Tambang emas ilegal gunung botak.

    Saat ini Brigpol Andre Batuwael belum di ketahui keberadaan nya setelah kejadian penembakan yang dilakukan nya terhadap Mede Nurlatu dengan melarikan diri membawa 1 pucuk senjata api jenis AK 47 Caliber 5,56.

    Situasi masih memanas saat berita ini turun, dimana massa dari masyarakat adat marga Nurlatu masih belum menerima dengan baik atas kejadian penembakan yang dilakukan oleh Brigpol Andre Batuwael.

    Saat ini di Jalur D telah tiba Kapolres Pulau Buru, Kabag OPS Polres Buru, Kasat Intel Polres Buru beserta anggota 7 (tujuh) personel, Babinsa Koramil 1506-04/Waeapo 3 (tiga) personel, Anggota Unit Intel Dim 1506/Namlea 3 (tiga) personel, Anggota Denintel dan XVI/Pattimura 1 personel.

    Tuntutan dari keluarga almarhum adalah,

    1. Pelaku segera di tangkap paling lambat besok.

    2. Di proses secara hukum yang berlaku dan sesuai dengan tuntutan yang di sampaikan dari pihak keluarga .

    Pukul 18.35 WIT jenazah dibawa ke puskesmas perawatan Waekasar untuk di otopsi, dikawal oleh personel polres pulau Buru. (Tim)

    No comments