• Breaking News

    Premium dan Pertalite akan Dihapus, SPBU hanya Jual Pertamax dan Turbo


    HAVIA WORLD | JAKARTA | Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan sumber energi yang sangat bersentuhan dengan kehidupan manusia saat ini. Dalam hal ini Pemerintah dikabarkan akan mengurangi Premium dan Pertalite hingga menghapusnya sama sekali secara bertahap. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina nantinya hanya akan menjual Pertamax dan Pertamax Turbo yang dinilai lebih ramah lingkungan (23/12/2021).


    Pertamina telah menyiapkan strategi jangka panjang dalam upaya penghapusan premium dan pertalite dengan digantikan oleh Pertamax maupun pertamax turbo, yang dikutip dari kompas.com bahwa strategi penghapusan itu merupakan penyederhanaan varian produk dan sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK), tentang baku mutu emisi gas buang kendaraan bermotor tipe baru untuk kendaraan bermotor roda empat atau lebih, sesuai dokumen risalah rapat kerja DPR dengan Pertamina, Kamis (23/12/2021).

    Peraturan Menteri (Permen) kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menetapkan BBM tipe euro 4 atau setara BBM oktan 91 ke atas mulai tahun 2019 secara bertahap hingga 2021. Sedangkan yang kadar oktannya di bawah 91 atau masuk standar euro 2 saat ini adalah Premium dan Pertalite akan dihapus.

    Penghapusan ini dalam tahap pertama adalah pengurangan penggunaannya disertai edukasi dan kampanye untuk mendorong konsumen menggunakan BBM Ron 90 ke atas. Tahap kedua akan ada pengurangan bensin premium dan pertalite di SPBU yang disertai edukasi dan kampanye untuk mendorong menggunakan BBM RON 90 ke atas. Serta ketiga tentang penyederhanaan produk yang dijual di SPBU hanya menjadi 2 varian, yakni BBM RON 91/92 (Pertamax) dan BBM RON 95 (Petamax Turbo).

    Dalam penggunaannya hingga tahun 2021, untuk premium (2018) secara nasional mencapai 31,3% dari konsumsi BBM secara nasional dan itu naik menjadi 33,3% di tahun 2019. Sedangkan pertalite (2018) mencapai 52,4% secara nasional menjadi 56,3 persen secara nasional (2019). (Ray)

    No comments