• Breaking News

    Lurah Gilimanuk dukung Jasa penawaran rapid test untuk kesejahteraan warganya

     

    Ida Bagus Tony Wirahadikusuma selaku Lurah Gilimanuk, kecamatan Melaya, Jembrana, Bali

    HAVIA WORLD | BALI | Mengatasi kondisi sulit saat pandemi covid-19, tak banyak yang dapat dilakukan warga desa Gilimanuk, terutama yang awalnya berprofesi sebagai jasa ojek. Tetapi kini mereka mendapatkan tugas baru untuk mengabarkan sebagai informan dalam memberikan informasi kepada masyarakat yang membutuhkan jasa rapid test untuk pelengkap saat mereka menyeberang ke pulau Jawa.



    Ditemui di lingkungan wilayah desa Gilimanuk, Ida Bagus Tony Wirahadikusuma selaku Kepala Lurah (Kepala Desa) Gilimanuk, Kecamatan Melaya, menyatakan bahwa dirinya mendukung apa yang dilakukan oleh para peluncur pemberi jasa penunjuk tempat rapid test. "Ya itu seperti sales saja, asal tidak memaksakan dalam menjajakan saya rasa itu hal yang positif. Kondisi sulit seperti ini bisa membantu warga Gilimanuk untuk memperoleh tambahan pekerjaan untuk keluarganya, "ungkapnya.

    Ia juga menambahkan bahwa dirinya bersama Polsek Gilimanuk, juga bersinergi untuk mengedukasi dan memberikan pemahaman dalam melayani serta menjaga kondusifnya keamanan wilayah Gilimanuk, "Kita bersinergi bersama dan telah beberapa kali menginformasikan untuk menjaga keamanan, dan bersikap humanis dalam menawarkan jasa rapid test, "ujarnya menambahkan, Jumat (01/10/2021), di Wilayah Gilimanuk.



    Ditempat yang sama, I Nengah Artana (Kacong) selaku Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) mengutarakan keberadaan ojek yang direkrut menjadi relawan covid-19.

    "Kondisi saat ini sulit bagi mereka, dengan adanya klinik rapid test ini saya rasa, mereka yang dijadikan sebagai informan untuk keberadaan tempat klinik rapid test bisa mendapatkan sedikit pekerjaan, "jelasnya.

    Ia juga menambahkan kondisi ini dapat membuat kondusifnya situasi Gilimanuk. Adanya pekerjaan buat masyarakat, menginformasikan bagi pengguna jasa rapid test yang akan menyeberang. Yang Ia tegaskan adalah cara-cara menawarkan jasa tersebut yang harus diberikan edukasi atau pembelajaran.

    "Kami Bhabinkamtibmas, bersama Lurah dan para peluncur (penjaja jasa rapid test) ini sudah kami rapatkan untuk memberikan pemahaman dan cara-cara yang lebih humanis dalam menawarkan jasa rapid test, tidak dengan mengejar-ngejar konsumen untuk Rapid. Sekarang kondisinya sudah lebih baik, "harapnya.



    Ditemui dipangkalan mereka, Cungking (50) nama panggilannya mengiyakan fenomena pendapatan baru membantu masyarakat sebagai relawan covid-19. "Saya sangat bersyukur, dimasa covid-19 ini masih bisa mencari sesuap nasi untuk keluarga di rumah disaat ojek lagi sepi. Saya menawarkan masyarakat yang membutuhkan jasa rapid test untuk menyeberang ke pulau Jawa. Saya tidak memaksa, bila mereka mau saya antarkan, "ujarnya menceritakan.

    Ia, Ranto (41) dan teman-temannya juga menceritakan bahwa selain tidak memaksakan, mereka tidak juga menerima ongkos dari jasanya menunjukan kepada konsumen, hanya menerima uang jasa (fee) dari kantor gerai Covid-19 dimana mereka bekerja.

    "Ya daripada tidak ada pekerjaan jadi dicukup-cukupi saja pekerjaan yang diberikan oleh bos (gerai covid-19). saya sebagai masyarakat kecil berterima kasih sekali kepada pak Bupati Jembrana (I Nengah Tamba), Lurah Gilimanuk, dan kapolsek Gilimanuk yang ikut mendukung ini sebagai pekerjaan kami, "ungkap mereka. (Ray)

    No comments