• Breaking News

    Biadab! Lantaran nafsu, bocah SD dibacok karena lindungi ibunya

    Rangga (10) dibacok sadis lantaran melindungi ibunya, tersangka Samsul Bahri (36) kanan

    HAVIA WORLD | ACEH | Bocah kelas Sekolah dasar (SD) bernama Rangga (10) berlumuran darah tewas seketika dibacok manusia biadab Samsul Bahri (36), saat hendak melindungi ibunya dari pemerkosaan. Tubuh mungil Rangga tak kuat menahan bacokan parang manusia jahat itu, bukan sampai disitu saja tersangka juga memasukan tubuh mungilnya yang bersimbah darah itu kedalam karung dan membuangnya ke sungai.

    Seperti yang diberitakan oleh Serambinews.com, Rangga dan ibunya tinggal di Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur. Lokasinya yang jauh dari pemukiman penduduk, yaitu disekitar area perkebunan warga ini menjadikan pelaku leluasa untuk melakukan aksi bejatnya.

    Ini bermula pada hari sabtu (10/10/2020), antara pukul 01.00 WIB - 03.00 WIB dini hari, pada saat Rangga dan ibunya (DN) terlelap tidur yang kebetulan ayah dari Rangga tidak dirumah karena tengah mencari ikan di sungai dan paginya baru pulang. Kesempatan inilah yang digunakan tersangka datang ke rumah mereka dengan niat hendak memperkosa DN (28) ibu korban.

    Melihat pergulatan yang tidak seimbang itu, Rangga yang terbangun karena suara gaduh dan berusaha sekuat tenaga membantu ibunya yang diperkosa manusia jahat Samsul Bahri yang sempat menjadi trending topic di Twitter. Perlawanan bocah mungil itu terhenti karena sabetan parang di bagian dada dan perut (sesuai keterangan ibu korban). Kisah heroik Rangga yang menjadi viral dan banyak diperbincangkan di media sosial oleh netizen, banyak yang menyampaikan kebanggaannya atas sikap heroik yang membela mati ibunya karena kejahatan, dan banyak juga pesan belasungkawa dan berdoa untuk pahlawan cilik itu.

    Suasana rumah Rangga (foto istimewa)

    Iptu Arief S Wibowo SIK, (Kasat Reskrim Polres Langsa), yang didampingi oleh Iptu Eko Hadianto (Kapolsek Birem Bayeun), Ipda Narsyah Agustian SH (Kanit Tipikor) dan personel lainnya, saat menggelar konferensi pers halaman Mapolres Langsa, Selasa (13/10), menghadirkan tersangka Samsul Bahri yang merupakan pembunuh kambuhan. Dirinya mengaku pernah masuk penjara lantaran menusuk orang hingga tewas di tempat hiburan di Pekanbaru sekitar tahun 2005, dan atas dasar kejahatan itu ia dijatuhi hukuman seumur hidup, namun pemerintah memberikan grasi yang menyebabkan hukumannya turun yaitu hanya 20 tahun penjara.

    Saat ini bocah malang tersebut sudah dikebumikan di TPU Gampong Alue Gadeng Kampung, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, setelah Shalat Magrib pada Minggu (11/10) malam. Fajar yang merupakan ayah Rangga tidak bisa menutupi rasa sedihnya, ia tinggal saat ini di Kota Medan, Sumatera Utara. Ia menangis mengingat anak kesayangannya itu kini telah tiada.

    "Saya tak percaya kalo Rangga sudah meninggal, ia meninggal karena membantu ibunya. Saya juga mendapat kabar bahwa ibunya sempat menyuruhnya lari, namun ia tak mau lari, ia lawan pelaku kemudian setelah terkena parang, ia sempat berucap sakit. Lalu ia langsung terdiam, mungkin saat itu anak saya ini sakratul maut,"ceritanya.

    Dari keterangannya Rangga merupakan anak yang cerdas, ia selalu mendapatkan ranking 1 dan 2 di sekolahnya dan juga ia dikatakan sudah bisa membaca Alquran.

    Ia juga berharap para penegak hukum melindungi terutama perempuan dan anak-anak dari kebiadaban manusia seperti ini. (Ray)

    1 comment: