• Breaking News

    JANGAN TERLALU PERCAYA DIRI HANYA DENGAN MASKER

    Konferensi pers jenewa swiss

    HAVIA WORLD | SWISS | Dalam konferensi pers mengenai Coronavirus atau dikenal dengan kode COVID-19 yang berlangsung di kantor pusat WHO, Jenewa Swiss (13/04), bersama dengan Dr Tedros Direktur Jenderal WHO, Dr Micheal Ryan, Direktur Eksekutif Program Darurat Kesehatan, dan Dr Maria Van Kerkhove, pimpinan Teknis, Program Darurat Kesehatan.

    Kepala badan kesehatan PBB Dr Tedros mengatakan saat merebaknya wabah di seluruh wilayah di dunia, "langkah-langkah yang diambil mesti secara hati-hati dan dengan kontrol ketat."


    Sumber video : united nations youtube

    Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menjelaskan, "ini tidak bisa terwujud sekaligus," saat konfrensi pers di jenewa, " sementara penyebaran COVID-19 sangat cepat tetapi penyembuhannya sangat lambat"

    Dr Michael Ryan, Direktur Eksekutif Program emergensi Kesehatan WHO bergabung dengan Dr Tedros memperingati dalam menghentikan lockdown secara terburu-buru, “Anda tidak dapat menghentikan lockdown tanpa hasil yang baik. Anda harus memahami maksud dari lockdown tersebut bersama orang-orang yang sudah dicerahkan mengenai hal itu dan dengan berkomitmen serta bertanggung jawab, Kita harus mengubah perilaku kita untuk masa mendatang, ”kata Dr Ryan. Disamping itu beliau juga memperingatkan agar tidak terlalu percaya diri pada masker wajah untuk melindungi dari novel coronavirus atau COVID-19.

    Dr. Michael J Ryan


    "Masker bukan alternatif untuk penyelesaian masalah," Dr Ryan menegaskan.

    "Kami membutuhkan lebih banyak informasi dari pasien yang pulih," kata Dr Maria Van Kerkhove, pimpinan Teknis Program Keadaan Darurat Kesehatan WHO.

    Dalam keterangan yang dijelaskan disana bahwa, "Ada lebih dari 300.000 orang di seluruh dunia yang telah pulih. Dan kita benar-benar perlu lebih memahami kinerja dari antibodi yang dihasilkan itu. Ada sejumlah penelitian yang sedang dilakukan yang mengamati respon dari antibodi dengan menggunakan berbagai tes serologic yang saat ini tersedia, "ujarnya, dan beliau menambahkan bahwa “saat ini kami tidak memiliki gambaran lengkap tentang seperti apa imunitas yang didapat. Dan sampai kita selesai melakukannya, kita tidak bisa memberikan jawaban yang lengkap. "

    Suasana dalam ruangan

    Lebih dari 110.000 jiwa di dunia yang telah meninggal karena COVID-19 sejauh ini, menurut WHO. Badan ini mencatat lebih dari 1.700.000 orang yang positif di dunia saat ini. (Ray)

    No comments